Tulisan ini saya buat berdasarkan analisa saya sendiri terhadap keprofesionalisasi guru kita saat ini. semoga bermanfaat … Kritik dan saran tetap saya tunggu..
“Nara Setya Wiratama”
I. PENDAHULUAN
Di jaman modern seperti ini semua kegiatan manusia telah beralih fungsi dan serba mudah dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan. Teknologi Komunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Munculnya berbagai hardware dan software-software baru sekarang ini sangat membantu guru/kita sebagai calon guru sejarah dalam menyampaikan bahan ajarnya. Permasalahannya adalah, apakah para guru yang merupakan garda terdepan di sekolah telah memanfaatkan TIK dengan optimal? Bagaimanakah mengaplikasikan TIK dalam pembelajaran di sekolah? Bagaimanakah peran guru di sekolah dalam mengaplikasikan TIK dalam proses pembelajarannya? Adakah potensi yang dapat dikembangkan dalam TIK ini? Apakah struktur dan kultur guru di sekolah telah siap dengan TIK? Bagaimanakah upaya perguruan tinggi menyiapkan tenaga guru profesional di bidang TIK.
II. KAJIAN PUSTAKA
Sudah kita sadari bersama bahwa teknologi informasi dan komunikasi sangatlah berpengaruh terhadap pendidikan saat ini. Namun permasalahannya adalah minimnya guru, dalam hal ini guru sejarah kurang menerapkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai penunjang pembelajaran terhadap anak didiknya. Hambatan ini disebabkan karena kecenderungan perilaku guru seperti:
1. “Tidak mau repot atau merasa puas dengan hasil pekerjaan yang telah dicapai”
Guru seperti ini biasanya cenderung merasa puas dengan hasil pekerjaan yang telah dicapainya melalui cara kerja yang telah diterapkan. Serta tidak mau belajar.
2. “Sikap yang sekedar melaksanakan tugas yang diberikan pimpinan sekolah”
Guru yang pada dasarnya tidak berminat untuk memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran, tetapi karena ditugaskan oleh pimpinan, maka dia dengan terpaksa mengikuti yang pada akhirnya apa yang diberikan pada siswa juga kurang maksimal.
3. “ Sikap ikut-ikutan agar tidak dikatakan ketinggalan jaman”
Seorang guru cenderung tidak akan menolak apabila ditugaskan untuk turut serta melaksanakan sesuatu gagasan pembaharuan misalnya pemanfaatan TIK sekalipun mungkin dirinya tidak begitu yakin akan berhasil untuk penerapannya secara berkelanjutan. Setidak-tidaknya, sang guru akan dilihat oleh kepala sekolah dan guru lain sebagai orang yang tidak ketinggalan. Yang penting di dalam pemikiran sang guru adalah bahwa dirinya sudah mengikuti perkembangan atau kemajuan yang ada, meski outputnya kurang maksimal.
III. PEMBAHASAN
Sebagai guru sejarah, sudah barang tentu menerangkan ke siswa tidak selamanya hanya bercerita dan membaca buku yang akan menjadikan pelajaran sejarah sangat membosankan. Bukan sejarahnya yang membosankan, namun cara penyampaian guru ke siswa inilah yang kurang tepat. Untuk sekarang ini mungkin guru masih tetap seperti itu. Namun kita sebagai calon guru masa depan, dan ketika TIK mampu kita terapkan maka pembelajaran akan lebih menarik, aktif, dan menyenangkan. Ambil sebagai contoh, dalam menerangkan kerajaan majapahit guru akan menampilkan peninggalan-peninggalannya baik berupa video maupun gambar dengan menggunakan LCD Proyektor yang diharapkan siswa akan lebih senang dan lebih bersemangat dalam mempelajari kerajaan majapahit tersebut. Dengan media elektronik ini pula siswa tidak harus mengunjungi langsung ke tempat-tempat sumber sejarah yang jauh. Cukup di ruang kelas, namun pelajaran bisa mengena. Meski kegiatan belajar diluar juga perlu, karena tak selamanya belajar hanya didalam kelas.
Ketika TIK sudah maju inilah, Robin Paul Ajjelo dalam bukunya yang berjudul “Rebooting: The Mind Starts at School” mengemukakan bahwa ruang kelas di era millenium yang akan datang akan jauh berbeda dengan ruang kelas seperti sekarang ini yaitu dalam bentuk seperti laboratorium komputer di mana tidak terdapat lagi format anak duduk di bangku dan guru berada di depan kelas. Ruang kelas di masa yang akan datang disebut sebagai “cyber classroom” atau “ruang kelas maya” sebagai tempat anak-anak melakukan aktivitas pembelajaran secara individual maupun kelompok dengan pola belajar yang disebut “interactive learning” atau pembelajaran interaktif melalui komputer dan internet. Anak-anak berhadapan dengan komputer dan melakukan aktivitas pembelajaran secara interaktif melalui jaringan internet untuk memperoleh materi belajar dari berbagai sumber belajar. Dari sinilah peran serta guru dan kita sebagai calon guru untuk tidak malas lagi dan lebih memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai penunjang dalam pembelajaran di sekolah.
IV. KESIMPULAN
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi saat ini sangat mempengaruhi sistem pendidikan. Namun disadari atau tidak, masih banyak guru kita saat ini terutama guru mata pelajaran sejarah yang masih belum mampu menerapkan TIK dalam pembelajarannya. Guru adalah ujung tombak pendidikan, ketika guru belum bisa beradaptasi dengan modernisasi saat ini, akan dibawa kemana nasib generasi muda kita. Sudah banyak Negara yang maju, namun kita masih berkembang. Mari kita galakkan penggunaan TIK sebagai penunjang pwndidikan kita saat ini, yang outputnya diharapkan bisa melahirkan generasi muda penerus bangsa yang handal dan membawa Indonesia lebih maju nantinya.
Sebagai calon guru, sudahkah kita siap dengan keterampilan TIK kita? apa kita tetap pasif dan hanya menggunakan metode belajar seperti dulu? Indonesia sedang mencari guru-guru profesional untuk masa depan. Siapkan diri masing-masing untuk menghadapi tantangan global. Selamat Berproses!!!
DAFTAR PUSTAKA
Kusumah, Wijaya (2010). Aplikasi Dan Potensi Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) Dalam Pembelajaran Di Sekolah.
Tersedia di:
http://edukasi.kompasiana.com/2010/01/10/aplikasi-dan-potensi-tik-dalam-pembelajaran/
Diakses pada 25 Desember 2010
Muaddab, Hafis (2010). Perilaku Guru Dan Implementasi TIK Dalam Pembelajaran.
Tersedia di:
http://hafismuaddab.wordpress.com/2010/02/16/perilaku-guru-dan-implementasi-tik-dalam-pembelajaran/
Diakses pada 25 Desember 2010
Sumolang, Danes. Penerapan TIK Dalam Pembelajaran Di Sekolah.
Tersedia di:
http://www.facebook.com/topic.php?uid=87687407376&topic=16849
Diakses pada 25 Desember 2010